Keadilan
Untukmu
Berlari...
Terhempas...
Bangun dan terus
berlari
Apa yang sebenarnya
dicari?
Amarah, nafsu, atau
dendam?
Puing-puing menumpuk
tanah
Semakin tak jelas
tertutup debu
Semakin suram dan tak
terlihat
Wadah suci tertutup
kotoran menjijikan
Hati terjual, niat
suci digadaikan
Untuk apa kau lakukan?
Tiup...
Hempaskan angin besar
Agar terlihat kembali
Puing-puing cinta
kesadaran
Bangkitkan keadilan
Semoga...
Arofah
Arofah
Asaku
Secercah harapan di masa depan
Kini bersinar oleh seonggok keberhasilan
Inikah jawaban atas doa-doaku
Hanya sekedar bertanya
Sedang tak ada satupun yang tahu jawabannya
Asa,
cita jadi satu
Darimana
harus ku mencari jawabannya
Batu
karang terlalu terjal
Gurun
pasir terlalu membara
Harapan
itu suram atau nyata
Kuhempaskan badan dan tertunduk malu
Yang terbentuk dari hati busuk
Dan derita rakyat jelata
Aku kecewa...
Arofah
Tapi aku
Bukan kamu
Bukan dia
Bukan mereka
Tapi aku
Saat langkah terhenti
Bukan
karena kamu, dia atau mereka
Saat
melangkah kembali
Bukan
karena kamu, dia, atau mereka
Tapi
aku
Saat terjatuh
Bukan karena kamu, dia atau mereka
Saat bangun kembali
Bukan karena kamu, dia atau mereka
Tapi aku
Akulah
pengarang kamus hidupku
Akulah
pemandu perjalanan hidupku
Ya...
Bukan
karena kamu, dia atau mereka
Tapi
aku
Arofah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar